Bapak Ika Kartika merintis usaha Kopi 98 bukan untuk kepentingan pribadi semata. Berawal dari kepengurusan Remaja Masjid di wilayah RW 8 dan RW 9, sebagian keuntungan dari penjualan kopi disumbangkan kembali untuk kegiatan remaja masjid. Oleh karena itu, Bapak Ika Kartika menyarankan agar pemasaran Kopi 98 di masa depan dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan Remaja Masjid, mengingat sebagian besar anggotanya berasal dari kedua RW tersebut. Di depannya, beliau berkeinginan untuk memiliki kedai kopi sendiri. Impian ini telah terwujud dengan dibukanya KAGISIK (Kedai Galeri Seni Kopi) di Banjaran. Usaha ini telah memberikan dampak positif bagi Bapak Ika Kartika secara pribadi, karena mampu menghidupi keluarga . Selain itu, Kopi 98 juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda yang menganggur, baik sebagai penjual maupun buruh pemetik kopi.
Kopi 98 Pakusorok berakar kuat pada nilai-nilai komunitas dan pemberdayaan. Bisnis ini bukan sekadar usaha komersial, melainkan sebuah inisiatif yang lahir dan berkembang dari semangat organisasi Remaja Masjid RW 9 dan RW 8. Keterlibatan sebagian besar anggota organisasi ini menjadi fondasi utama, menciptakan ikatan yang kuat antara produk kopi dengan upaya pengembangan potensi generasi muda dan kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Kopi 98 Pakusorok adalah representasi nyata bagaimana semangat kebersamaan dan kontribusi dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.